Panen Padi Sehat di Lebong, Langkah Nyata Menuju Pusat Produksi Beras Sehat di Bengkulu

 NASIONAL

LINTASSOLORAYANEWSCOM / LEBONG, BENGKULU –  Majelis Pemberdayaan Masyarakat (MPM) Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kabupaten Lebong Bengkulu sukses menggelar Panen Padi Sehat di Kampung Jawa, Lebong. Kamis ( 6/2/2025 ).

Acara ini menjadi bukti nyata keberhasilan petani dalam menerapkan metode pertanian organik berbasis Jajar Legowo 2:1 dan penggunaan pupuk organik cair Jatam-Pro, yang terbukti meningkatkan hasil panen secara signifikan.

Acara ini dihadiri oleh Ketua MPM PP Muhammadiyah Dr. M. Nurul Yamin, Dewan Pakar MPM PP Ir. Syafii Latuconsina, Wakil Ketua JATAM Pusat Wahyudi Nasution, serta jajaran PWM Bengkulu, PDM Lebong, TNI-Polri, dan Calon Wakil Bupati Terpilih Kabupaten Lebong Provinsi Bengkulu.

Ratusan petani dan buruh tani turut serta dalam panen ini, menjadi saksi keberhasilan metode pertanian sehat yang diterapkan di lahan seluas satu hektar.

Dukungan Pemerintah untuk Lebong sebagai Pusat Produksi Beras Sehat cukup tinggi. Hal ini disampaikan Wakil Bupati Terpilih Kabupaten Lebong, Bambang Agus Suprabudi.

Dalam sambutannya  Bambang Agus Suprabudi mengapresiasi gerakan Muhammadiyah dalam sektor pertanian melalui MPM dan JATAM.

Bambang  menegaskan komitmennya untuk mendukung penuh upaya ini dengan berkoordinasi langsung dengan Bupati Terpilih Kabupaten Lebong.

“Saya sangat mengapresiasi inisiatif Muhammadiyah dalam mendukung petani dan mewujudkan Lebong sebagai pusat produksi beras sehat di Provinsi Bengkulu. InsyaAllah, saya bersama Bupati Terpilih akan berkoordinasi untuk mendukung penuh program ini,” ujar Bambang.

Keunggulan Sistem Jajar Legowo 2:1 dan Jatam-Pro
Pemilik lahan  Zulfahmi, menjelaskan bahwa padi varietas Zizania yang ditanam menggunakan sistem Jajar Legowo 2:1—sesuai arahan Buya Syafi’i Latuconsina—berhasil menghasilkan 11 ton per hektar, naik 5 ton dibanding sistem tegel yang rata-rata hanya 6 ton per hektar.

“Kami menggunakan pupuk organik cair Jatam-Pro 100%, tanpa pupuk kimia dan pestisida sama sekali. Hasilnya di luar dugaan kami. Alhamdulillah, beras kami jadi sehat dan bebas dari bahan kimia,” ujar Zulfahmi.

Sistem Jajar Legowo 2:1 memungkinkan jumlah tanaman mencapai 333.000 batang per hektar, dengan 10-12 anakan per rumpun, yang berkontribusi pada peningkatan produktivitas secara alami.

Dewan Pakar MPM PP Muhammadiyah, Ir. Syafii Latuconsina, menegaskan bahwa Jatam-Pro tidak hanya cocok untuk tanaman padi, tetapi juga tanaman hortikultura dan perkebunan seperti kelapa sawit.

“Namun perlu dipahami bahwa Jatam-Pro ini hanya untuk kalangan sendiri, yakni anggota Jamaah Tani Muhammadiyah (JATAM). Tidak kita jual di luar anggota JATAM,” tandasnya.

Lelang Panen: Beras Sehat Muhammadiyah Disambut Antusias masyarakat  dan organisasi setempat.

Dalam kesempatan ini, panitia juga menggelar pelelangan hasil panen padi, yang mendapat sambutan antusias dari para tamu undangan. Beberapa institusi dan tokoh yang langsung memesan beras sehat Muhammadiyah antara lain:

Universitas Muhammadiyah Bengkulu: 1 ton,  PWM Bengkulu: 500 kg, Wakil Bupati Terpilih: 500 kg, dan beberapa tamu lainnya memesan dalam jumlah 100 kg, 200 kg, dan 50 kg.

“Antusiasme peserta lelang menunjukkan tingginya minat masyarakat terhadap beras sehat yang dihasilkan melalui metode organik dan tanpa bahan kimia” kata Wahyudi Nasution yang mewakili dari JATAM  pusat.

Ketua MPM PP Muhammadiyah, Dr. M. Nurul Yamin, menegaskan bahwa Muhammadiyah siap berkolaborasi dengan berbagai pihak untuk menjadikan Lebong sebagai pusat produksi beras sehat dan pembelajaran pertanian terpadu di Bengkulu.

“Saya mendorong MPM PDM dan Pengurus JATAM Kabupaten Lebong agar siap berkolaborasi, baik dengan jajaran internal Persyarikatan maupun dengan pihak luar, termasuk Pemerintah Kabupaten Lebong,” tegasnya.

Dikatakan keberhasilan panen ini menjadi titik awal dalam membangun ekosistem pertanian sehat yang berorientasi pada kemandirian petani dan ketahanan pangan nasional.

“Melalui Jama’ah Tani Muhammadiyah (JATAM), pendampingan akan terus dilakukan agar semakin banyak petani beralih ke metode pertanian organik yang lebih produktif dan ramah lingkungan.” pungkasnya.  (Ist/red)

Author: 

Related Posts

Leave a Reply