LINTASSOLORAYANEWS.COM / KLATEN – Sekolah Menengah Pertama ( SMP ) Negeri 2 Klaten Jawa Tengah menyelenggarakan kegiatan parenting education Sabtu ( 29/6/2024 ) yang lalu di Gedung Ganesa komplek SMP Negeri 2 Klaten.
Kegiatan ini dilakukan dalam rangka mewujudkan sinergitas sekolah dengan orang tua wali murid dengan membangun hubungan baik untuk menyamakan visi dan persepsi tanggung jawab masing-masing.
Bertindak sebagai nara sumber Tonang Yuniarta selaku kepala sekolah dan H.Moch.Isnaeni selaku Ketua Komite Sekolah SMP Negeri 2 Klaten.
Kepala Sekolah SMP Negeri 2 Klaten Tonang Yuniarta mengatakan bahwa di era digital seperti sekarang ini, tidak hanya guru pengajar di sekolah yang harus beradaptasi dalam memberikan pengajaran pembelajaran pendidikan khususnya pendidikan karakter, tetapi orang tua wali murid juga dituntut untuk memahami pengasuhan terhadap anak.
“Untuk itu SMP N 2 Klaten menggelar Parenting untuk Penguatan Peran Orang Tua terhadap Pola Asuh Anak di Era digital saat ini” katanya.
Dikatakan kegiatan ini berlangsung selama satu hari yakni hari Sabtu tanggal 29 Juni 2024 diawali dengan sosialisasi program sekolah terkait kesiapan anak-anaknya masuk sekolah pada semester awal tahun ajaran 2024/2025 kepada orang tua wali murid dan dilanjutkan dengan parenting terkait pengasuhan pembelajaran bagi anak yang diikuti orang tua – wali murid kelas VII yang telah dinyatakan diterima di SMP Negeri 2 Klaten.” katanya.
Menurut Tonang Yuniarta parenting ini bertujuan untuk menanamkan karakter terpuji bagi orang tua terkait tugas dan tanggung jawabnya terhadap anak-anak di mana anak-anak nanti pada saatnya dapat berterimaksih, meminta maaf, serta memohon doa terbaik kepada orang tuanya masing-masing karena selalu ada pendampingan, pengawasan dan peran penting lainnya dari orang tua, sehingga pada akhirnya anak-anak menjadi manusia yang berakhlaq mulia, sholih dan sholihah.
Materi parenting juga disampaikan oleh H.Moch.Isnaeni tentang pentingnya memiliki rasa empati dari orang tua terhadap anak.
Para orang tua wali murid tampak antusias dan seksama menyimak dan memperhatikan paparan materi yang tentunya sangat bermanfaat bagi mereka orang tua dalam memperhatikan tumbuh dan kembang putra-putrinya.
Moch.Isnaeni dalam paparannya menegaskan bahwa dalam hal pendidikan dan pola asuh remaja masa kini, sekolah, masyarakat, dan keluarga adalah ekosistem pendidikan yang mesti bersinergi.
“Pendidikan di sekolah tidak boleh kita posisikan sebagai instansi yang bertanggung jawab seluruhnya terhadap perkembangan karakter anak, namun hal ini juga menjadi tanggung jawab orang tua dan semua komponen termasuk lingkungan masyarakat harus bahu-membahu menciptakan iklim yang kondusif bagi anak untuk belajar dan berkembang” kata Moch.Isnaeni.
Moch.Isnaeni menambahkan, bahwa anak-anak sekarang yang masuk kategori Gen Z, merupakan generasi yang akrab dengan penggunaan teknologi, mereka banyak menghabiskan waktu mereka di Dunia Maya, dan peka terhadap keterbukaan informasi.
” Oleh karena itu diperlukan penyesuaian dalam pola pendidikan dan pola asuh mereka yang dapat diterapkan baik oleh orang tua di rumah maupun bagi guru di sekolah.” katanya.
Dijelaskan bahwa diantara kiat-kiat parenting yang cocok diterapkan pada gen Z saat ini menurut Moch Isnaeni antara lain, bahwa setiap orang tua hendaknya menjadi pendengar yang baik bagi anak-anaknya. Selanjutnya setiap orang tua hendaknya
menghormati privasi anak dengan menyepakati aturan-aturan penting bersama anak.
“Jadilah teladan yang baik untuk anak dengan
memberikan motivasi untuk cita-cita mereka,
memberikan informasi dalam bergaul yang sehat, dan
menyampaikan pada anak cara mengelola masalah atau problem yang dihadapi ” terangnya.
Selain parenting pada kesempatan ini wali murid juga menerima informasi program Sekolah, khususnya untuk kegiatan awal tahun ajaran baru yang disampaikan oleh Wakil kepala sekolah bidang kurikulum dan kesiswaan SMP N 2 Klaten.
Dalam paparannya disampaikan bahwa ada tiga kata kunci yakni adanya kebiasaan positif untuk menciptakan iklim sekolah yang jauh dari perundungan, intoleransi, dan kekerasan baik fisik maupun non verbal. Oleh karena itu untuk mencapai tujuan tersebut, diperlukan kontrol yang baik antara sekolah dan orang tua dalam memantau kegiatan belajar putra-putrinya.
Acara ini ditutup dengan harapan pertemuan wali murid dengan sekolah dapat diagendakan secara rutin dengan menghadirkan nara sumber yang kompeten untuk penguatan kepada orang tua dan wali murid terkait tugas dan tanggungjawabnya berpartisipasi dalam melakukan pendampingan dan pengawasan kepada putra putrinya. ( Moch.Isnaeni /red)