LINTASSOLORAYANEWS.COM / KLATEN – Bila generasi muda bangsa Indonesia sudah terlanjur mencintai seni budaya barat dan melupakan seni budaya tradisional milik bangsa sendiri, situasi itu akan sangat berbahaya bagi kelangsungan hidup bangsa dan negara Indonesia.
Demikian disampaikan oleh anggota komisi B DPRD Provinsi Jawa Tengah dari Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Hj. Kadarwati, SH.MH di dalam kegiatan acara “Nguri uri Seni Budaya Jawa Musik Campur Sari” pada hari Rabu (26/6/2024) malam di gedung pertemuan “Pandawa” desa Jatipuro kecamatan Trucuk.
Kegiatan ini menurut Kadarwati dilaksanakan dalam rangka memperingati bulan Bung Karno. Dimana dalam salah satu ucapan Trisakti Bung Karno adalah Kita harus berdikari dalam hal kesenian dan kebudayaan.
” Dengan semangat menjalankan ajaran Bung Karno tersebut, kita bekerja keras melakukan segala upaya dalam rangka melestarikan bentuk dan nilai yang terkandung dalam kesenian dan kebudayaan tradisional bangsa kita..” jelas Kadarwati.
” Kita tingkatkan semangat kaum muda kita untuk turut serta dalam upaya melestarikan kesenian dan budaya tradisional bangsa sendiri..” lanjutnya.
Lebih lanjut disampaikan Kadarwati, salah satu bentuk kesenian tradisional yang kita lestarikan adalah musik campur sari.
” Malam ini kita pentaskan musik.campur sari dari desa Bero kecamatan Trucuk. Kita berdayakan potensi warga masyarakat di sekitar kita..” tuturnya.
Acara Nguri uri Seni budaya tradisional pada hari ini dihadiri oleh Ketua DPRD Kabupaten Klaten, Hamenang Wajar Ismoyo, Kepala Desa Jatipuro, Tulis Nugroho, Pengurus PAC PDI Perjuangan kecamatan Trucuk beserta pengurus ranting PDI Perjuangan se kecamatan Trucuk, Tokoh masyarakat dan tamu undangan lainnya.
Dalam kesempatan tersebut, Ketua DPRD Kabupaten Klaten Hamenang Wajar Ismoyo kepada Lintassolorayanews.com menyampaikan apresiasi kepada segenap warga masyarakat yang telah ikut berpartisipasi dalam upaya melestarikan seni budaya tradisional.
” Generasi muda harus terus digelorakan dalam hal upaya pelestarian seni budaya tradisional. Kalau bukan kita sendiri yang mencintai seni budaya tradisional kita, lalu siapa lagi…?” jelas Hamenang W Ismoyo.
Ternyata pada hari Rabu (26/6/2024) itu adalah hari ulang tahun Hj. Kadarwati yang ke 58, maka pada malam itu juga dilakukan ritual pemotongan tumpeng dan tiup lilin oleh Hj. Kadarwati memperingati hari ulang tahunnya. (Jon’s)