Kunjungi Budidaya Ketela Pohon Poktan Maju Jaya Desa Karangpakel, Hj. Kadarwati, SH.MH : ” Diversifikasi Sumber Bahan Pangan Dukung Program Ketahanan Pangan “

 REGIONAL DAN DAERAH

LINTASSOLORAYANEWS.COM / KLATEN – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Jawa Tengah dari Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (FPDIP) Daerah Pemilihan Jateng 7, Hj. Kadarwati, SH.MH hari Sabtu (18/01/2025) mengunjungi aktifitas Kelompok Tani Maju Jaya desa Karangpakel kecamatan Trucuk yang sedang melakukan panen tanaman ketela pohon di lahan seluas kurang lebih dua hektar.

Kepada Lintassolorayanews.com, Kepala Desa Karangpakel Sri Sugiyanto menjelaskan kelompok tani Maju Jaya desa Karangpakel melakukan budi daya tanaman ketela pohon di lahan seluas dua hektar. Selain tanaman ketela pohon, di lahan yang sama juga dilakukan tumpang sari dengan tanaman cabe, jagung dan bayam.

” Hal itu dilakukan oleh kelompok tani Maju Jaya mengingat lahan yang ada tidak produktif dan tidak bisa ditanami padi. Sehingga mereka menanam tanaman ketela pohon disertai dengan tanaman cabe, jagung dan bayam…” jelas Sri Sugiyanto.

Sri Sugiyanto berharap dengan lahan yang kurang subur itu ditanami tanaman non padi, warga masyarakat akan berkurang ketergantungannya dengan beras.

” Ketela pohon dan jagung bisa diolah menjadi bahan pangan sebagai pengganti beras. Dan ini juga sebagai salah satu upaya untuk mensukseskan program ketahanan pangan dari pemerintah..” lanjut Sri Sugiyanto.

Di tempat yang sama, anggota DPRD Provinsi Jawa Tengah dari Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Hj. Kadarwati, SH.MH menyampaikan kunjungannya di desa Karangpakel Trucuk hari ini dalam rangka memperingati hari ulang tahun Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) yang ke 52.

” Kita ingin memperingati hari ulang tahun PDIP yang ke 52 bersama warga masyarakat desa Karangpakel kecamatan Trucuk. Kebetulan Kelompok Tani Maju Jaya desa Karangpakel sedang melakukan panen ketela pohon yang mereka budidayakan di lahan yang kurang produktif, lalu kita ingin lihat langsung proses panen ketela tersebut di lahan..” ungkap Kadarwati.

Lebih lanjut disampaikan Kadarwati, dengan kita menanam ketela pohon dan jagung berarti kita melakukan diversifikasi sumber bahan pangan selain padi. Selama ini masyarakat kita sangat tergantung kepada beras (padi) sebagai sumber bahan pangan, padahal di masa lalu, nenek moyang leluhur kita tidak tergantung kepada beras sebagai makanan pokok. Mereka mengkonsumsi hasil kebun seperti ketela maupun jagung. Sudah saatnya kita kembali mengintensifkan budi daya tanaman selain padi di lahan yang tersedia. Dengan tersedianya sumber bahan pangan selain padi, kita bisa mengurangi ketergantungan terhadap beras.

Dari kondisi tersebut program ketahanan pangan yang dicanangkan pemerintah akan cepat terwujud karena kita akan secara perlahan mengurangi impor beras dari luar. (Jon’s)

Author: 

Related Posts

Leave a Reply