LINTASSOLORAYANEWS.COM / KLATEN – Sekitar dua ribu orang warga desa Pereng kecamatan Prambanan antusias merayakan tradisi bersih desa atau Sadranan tahun 2025. Perayaan tradisi Sadranan di desa Pereng dilakukan dengan melaksanakan kirab budaya berupa arak arakan gunungan yang berisi buah buahan, hasil bumi dan makanan tradisional warga masyarakat desa Pereng.
Kirab budaya di awali dari komplek kantor desa setempat kemudian menyusuri jalan kampung sejauh kurang lebih dua kilometer menuju komplek tempat pemakaman umum di dusun Sunggingan Wetan desa Pereng, dimana para leluhur warga desa Pereng dikebumikan.
Kepala Desa Pereng Purwanto Hadi kepada Lintassolorayanews.com menyampaikan, perayaan Sadranan atau bersih desa di desa Pereng ini merupakan tradisi yang dilaksanakan setiap tahun menjelang datangnya bulan Ramadhan. Tradisi Sadranan di desa Pereng dilakukan dalam bentuk kirab budaya berupa arak arakan gunungan yang berisi hasil bumi, buah buahan dan makanan tradisional warga desa Pereng. Kirab budaya ini diikuti oleh enam wilayah Rukun Warga (RW) yang ada di desa Pereng.
” Pemerintah Desa Pereng memberikan bantuan stimulan dana sebesar Rp. 1 juta untuk setiap RW. Untuk memeriahkan acara kirab ini setiap RW berswadaya guna menampilkan potensi seni dan budaya yang ada di wilayah RW nya masing masing…” jelas Purwanto Hadi.
Adapun tujuan dilaksanakannya kirab budaya ini menurut Purwanto Hadi adalah dalam rangka nguri uri dan melestarikan budaya tradisional yang ada di dalam warga masyarakat desa Pereng. Selain itu, juga dalam rangka mempererat tali silaturahmi dan persaudaraan serta persatuan dan kesatuan warga masyarakat desa Pereng.
Pada kirab budaya Sadranan desa Pereng tahun 2025 ini dihadiri oleh Bupati Klaten, Hj. Sri Mulyani, SM.MSi.,Kepala Dinas Kebudayaan Pemuda Olahraga dan Pariwisata (Disbudporapar) Kabupaten Klaten Sri Nugroho, Camat Prambanan, Kapolsek Prambanan, Danramil Prambanan, tokoh masyarakat dan tokoh agama desa Pereng. (Jon’s)