Peringatan Hari Wayang Nasional Di Desa Kalikotes Dimeriahkan Dengan Pertunjukan Wayang Kulit Oleh Dalang Ki Warseno Slank

 SENI BUDAYA DAN WISATA

LINTASSOLORAYANEWS.COM / KLATEN – Dalam rangka memperingati Hari Wayang Nasional yang jatuh pada tanggal 7 November, Wakil Ketua Komisi IV DPR RI dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera, Abdul Kharis Almasyhari hari Senin (18/11/2024) malam menggelar pertunjukan wayang kulit semalam suntuk dengan lakon “Wisanggeni Gugat” oleh dalang Ki H. DR.Ir. Warseno Hardjodarsono, MSi atau yang lebih terkenal sebagai Ki Warseno Slank dari Surakarta, di gedung pertemuan Tirta Mandala desa Kalikotes kecamatan Kalikotes kabupaten Klaten.

Kepala Desa Kalikotes, H. Ponidi, SM kepada Lintassolorayanews.com di sela sela pertunjukan wayang kulit tersebut menyampaikan, gelaran pertunjukan wayang kulit dengan lakon “Wisanggeni Gugat” oleh dalang Ki Warseno Slank ini diselenggarakan dalam rangka peringatan Hari Wayang Nasional yang jatuh pada tanggal 7 November lalu dan juga sebagai salah satu upaya melestarikan seni budaya pertunjukan tradisional wayang kulit.
Wayang sebagai seni budaya asli Indonesia yang sudah diakui oleh UNESCO, harus kita uri uri, kita lestarikan di tengah gempuran budaya asing.

” Jadi kami hanya ketempatan saja, yang mempunyai hajat adalah bapak Abdul Kharis Almasyhari, Wakil Ketua Komisi IV DPR RI dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera yang berasal dari Daerah Pemilihan Jateng 5 yang meliputi Kota Surakarta, Sukoharjo, Klaten dan Wonogiri…” jelas H. Ponidi.

Tampak hadir pada acara malam hari ini antara lain seluruh unsur Forkopimcam kecamatan Kalikotes, Wakil Ketua DPRD Kabupaten Klaten, Widodo, SH.MH dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera dan juga Calon Bupati Klaten yang diusung oleh PKS, Partai  Demokrat dan Partai Buruh, Irjen Pol. (Purn) Drs. Herry Wibowo.

Menurut H. Ponidi, lakon “Wisanggeni Gugat” itu menceritakan kelahiran bayi Wisanggeni yang tidak diharapkan oleh para penguasa di Amarta. Kemudian Wisanggeni melakukan gugat kepada para dewa di khayangan, mencari tahu siapa ayahnya. Setelah mengetahui siapa ayahnya, dirinya akan bertanya kepada ayahnya kenapa dirinya tidak diakui sebagai anaknya

” Hal ini bermakna, seorang penguasa jangan semena kena terhadap rakyatnya, berbuat semaunya terhadap rakyatnya…” ungkap H. Ponidi. (Jon’s)

Author: 

Related Posts

Leave a Reply